Apa itu COSO?
COSO adalah The
Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO) sebuah
inisiatif bersama dari lima organisasi sektor privat yang terdaftar di bawah
ini dan berdedikasi untuk melayani seputar kepemimpinan, pengembangan rangka
kerja (framework) dan panduan pada perusahaan manajemen resiko, pengendalian
internal dan menghalangi penipuan.
Definisi Pengendalian Internal menurut
COSO
Pengendalian internal adalah proses yang
dipengaruhi dewan direksi, manajemen dan personel lainnya, pada suatu entitas,
didesain untuk menyediakan penjaminan bertanggung jawab mengenai
pencapaian tujuan hubungannya dengan operasional, laporan dan pencapaian
tujuan.
Konsep fundamental pengendalian
internal:
· Pemenuhan pencapaian tujuan di satu atau dua
kategori-operasi, laporan dan kepatuhan peraturan
· Proses yang mengandung tugas dan aktivitas yang
kontinyu-bertujuan pada suatu akhir, bukan akhir dari proses itu sendiri,
· Dipengaruhi oleh orang-bukan melulu tentang kebijakan
dan prosedur manual, sistem dan formulir, tapi juga orang dan tindakan yang
dilkaukan di setiap level organisasi untuk mempengaruhi pengendalian internal.
· Mudah untuk menyediakan penjaminan tanggung jawab-tapi
bukan penjaminan mutlak, bagi senior manajemen dan dewan direksi suatu entitas
· Mudah menyesuaikan dengan struktur entitas-fleksibel
dalam aplikasinya untuk seluruh entitas atau untuk informasi cabang, divisi,
unit operasi atau proses bisnis.
Framework COSO
Setiap perusahaan harus mempunyai
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan untuk mencapai
tujuan dari perusahaan. Pengendalian dalam perusahaan bisa berasal dari luar
perusahaan maupun dari dalam perusahaan. Objek yang dikendalikan adalah 4 hal
tersebut. Pengendalian internal dilakukan supaya perusahaan mencapai tujuannya,
sedangkan pengendalian eksternal merupakan bentuk tanggung jawab terhadap
pemegang saham.
Pengendalian internal harus memenuhi
unsur-unsur seperti kompetensi pegawai yang sesuai dengan tanggung jawab,
pemisahan tanggung jawab, system pemberian wewenang untuk menciptakan
pengendalian atas asset, dan melakukan perbandingan atas catatan dan keadaan
realnya. Sementara itu system pengensalian yang efektif harus memenuhi
aspek-aspek: system pengendalian merupakan proses yang terintegerasi dan
dilakukan secara terus menerus di dalam perusahaan, system pengendalian harus
mendapat dukungan dari seluruh bagian dari perusahaan, mulai dari karyawan
sampai managemen, system pengendalian harus sesuai dengan tujuan perusahaan,
dan harus memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan.
Unsur pengendalian menurut COSO:
1. Lingkungan
pengendalian
Yakni lingkungan perusahaan yang akan
mempengaruhi ektivitas pengendalian. Kondisi lingkungan kerja dipengaruhi oleh
beberapa hal seperti penegakan integritas dan etika seluruh angota organisasi,
komitmen pimpinan manajemen, kepemimpinan yang baik, stuktur organisasi yang
dsesuiakan dengan kebutuhan, pendelegasian dan wewenang yang tepat, dan lain
sebagainya.
Dalam
lingkup organisasi pemerintahan lingkungan pengendaliannya terkait dengan
integeritas, etika, komitmen pegawai, kepemimpinan managemen dan pengendalian
internal yang dilakukan. Namun yang paling diharapkan pegawai memiliki
integeritas dan etika yang tinggi karena penyebab terjadi banyak kecurangan
adalah factor tersebut. Oleh karena itu semua harus diituangkan di dalam
peraturan yang jelas dan mengikat dan mempunyai sanksi yang jelas.
2. Penilaian resiko
Resiko merupakan sesuatu yang menghambat penyampaian tujuan. Identifikasi
terhadap resiko amatlan penting untuk mengetahui hambatan dam pencapaian
tujuan. Setelah diidentifikasi selanjutnya resiko dianalisis baik secara
kualitatif maupun kuantitatif. Dengan adanya anlisisi resiko kita dapat
mengetahui dampak dari suatu kejadian dan tau bagaimana mengelola risiko
tersebut.
3. Kegiatan pengendalian
Yaitu tindakan yang diperlukan untuk mengatasi resiko, menetapkan dan
memutuskan kebijakan serta prosedur dan memastikan bahwa tindakan yang telah
dilakukan sudah benar dan efektif. Tindakan yang dapat dilakukan untuk
mengatasi resiko ada dua: tindakan preventif (tindakan yang dilakukan sebelum
resiko berlangsung) dan tindakan mitigasi (tindakan yang dilakukan saat resiko
sedang berlangsung). Umumnya perusahaan akan melakukan tindakan preventif
karena mencegah pengeluaran biaya tindakan mitigasi.
4. Informasi dan komunikasi
Informasi merupakan data yang sudah diolah dan sangat mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan. Infomasi yang baik harus dikomunikasikan kepada
pihak-pihak yang terkait. Penyampaian informasi yang kurang baik dapat
menyebabkan terjadinya salah pemahaman. Sehingga dalam instansi pemerintah
maupun swasta biasanya dibuat unit khusus yang melayani informasi. Unsure
pengendalian terhadap informasi dan komunikasi harus ditingkatkan seiring
dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
5. Pemantauan pengendalian
internal
Yaitu tindakan pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan mangemen dan pegawai
lain yang ditunjuk dan bertanggung jawab sebagai penilai terhadap kualitas dan
efektivitas system pengendalian internal. Pemantauan dibagi menjadi 3:
pemantauan berkelanjutan, pemantauan terpisah dan tindak lanjut atas temuan
audit. Peranan pemantauan dalm pengendalian internal sangat penting karena
setiap komponen pengendalian internal akan mendapatkan pengawasan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar